Jumat, 10 Desember 2010

SEJARAH SOSIOLOGI MENURUT PARA ILMUAN TERDAHULU


SEJARAH SOSIOLOGI MENURUT PARA ILMUAN TERDAHULU
1.      Ibn Khaldun (1332-1406)
Ibn Khaldun mengemukakan beberapa prinsip yang pokok, untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dalam peristiwa sejarah. Secara implisit Ibn Khaldun menjelaskan bahwa kekuatan dasar manusia terletak pada keyakinan untuk berasosiasi. Sama Ikatan asosiasi akan kuat jika memiliki keyakinan yang sama antar kelompok inndividu. Jika itu terpelihara maka akan memuculkan identitas yang dimiliki bersama, fanatisme dan ideologi. Di sinilah pemikiran Ibn Khaldun juga berkontribusi penting dalam pembentukan cikal bakal nasionalisme.
2.      Auguste Comte(1798-1857)
Auguste Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual. Pertama tahap teologis, adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan  itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atasmanusia. Kedua tahap metafisis, adalah manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya  kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realita tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hokum-hukum alam yang seragam. Ketiga tahap positif adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
Pemikirannya tentang sosiologi terbagi menjadi dua landasan. Pertama, ia berpikir adanya kemungkinan kembali ke Abad Pertengahan; kemajuan ilmu dan industrilah yang tak memungkinkannya. Kedua, ia mengembangkan system teori yang lebih canggih ketimbang yang dilakukan pendahulunya, yang cukup memadai untuk mempelajari kajian yang baik dari sosiologi awal.
3.      Emile Durkheim (1858-1917)
Emile Durkheim memperkenalkan pedekatan fungsiobagnalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemeliharaan keteraturan sosial.
Pemikirannya tentang sosiologi adalah terdapat distingsi antara dua tipe solidaritas social, yaitu solidaritas mekanis dan solidaritas organis. Menurutnya, masyarakat-masyarakat tradisional bersifat kohesif karena setiap orang pada dasasarnya sama.
4.      Max Weber (1864-1920)
Max Weber memperkenalkan pendekatan vershten (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntut perilaku manusia.
Pemikirannya tentang sosiologi adalah sebagai sains yang berusaha mendapatkan pemahaman interpretatif mengenai tindakan sosial untuk mencapai penjelasan kausal mengenai arah dan akibat-akibatnya.
5.      Karl Mark (1818-1883)
Karl Mark memperkenalkan pendekatan meterialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas social menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat,
Pemikirannya tentang sosiologi adalah  mengenai konsepsi materialisme sejarah bahwa bukan ide atau nilai manusia yang memegang sumber utama perubahan social tapi didorong terutama oleh pemahaman ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar